Bismillaahirrohmaanirrohiim
FALSAFAH TIMBANGAN :
Belum ada PERUBAHAN SETELAH BERTAUBAT? Belum ada perubahan dalam artian apa ya? Dari segi ekonomi? Dari segi kehidupan sehari-hari? Coba kita pikirkan lagi. Jika dari segi ekonomi belum berubah, bisa jadi karena ibadahnya pun masih belum berubah, karena hasil dalam bentuk dunia (ekonomi) itu sangat erat korelasi/hubungannya dengan ibadah yang kita lakukan.
Bandingkan saat sebelum bertaubat dengan setelah bertaubat. GUNAKAN HATI untuk menilainya dengan jujur. Misalkan dulu sebelum bertaubat, banyak sekali masalah yang datang; anak/isteri/suami/diri kita menderita sakit yang sulit sembuh, anak atau isteri nakal/selalu melawan/bertengkar terus, datang penagih hutang, karir nggak naik-naik, kehidupan sulit terus.
Lalu setelah bertaubat apakah mulai ada perubahan, misalnya; anak/isteri/suami/diri sendiri yang tadinya sakit sudah membaik atau malah sembuh, yang tadinya suka bertengkar jadi rukun dan damai kehidupan rumah tangganya, anak/suami/isteri/diri sendiri mulai rajin beribadah dan mencintai shalat/baca Al Qur'an, penagih hutang sudah tidak datang lagi, kehidupan mulai berjalan normal. AYO, GUNAKAN HATI untuk menilainya.
Jika perubahan belum terasa terjadi atau terasa hanya berubah sedikit, ayo kita coba introspeksi diri lagi, kali ini agak lebih dalam. Misalnya :
- Apakah kita sudah sepenuhnya IKHLAS menerima semua ketentuan Allah yang terjadi pada diri kita? (Jika saat ini bercerai, tertimpa sakit, ditipu orang, bangkrut usaha, dsb.). Ingat kisah kami mengenai JAMAN AZALI (klik disini) dimana pada jaman itu Allah menetapkan semuanya (disebut QODHO) di dunia kemarin, sekarang, dan nanti (disebut QODR/TAKDIR). Kapan kita lahir, dari rahim Ibu siapa kita lahir, dari bibit Ayah siap kita berasal, kapan kita; berjalan, disapih, sekolah, bekerja, menikah, sakit, tertawa, menangis, tidur, menulis, hingga KAPAN KITA MATI, DIMANA, PENYEBAB KEMATIAN KITA PUN SUDAH ALLAH TENTUKAN DI JAMAN AZALI. Hingga kapan Dunia dan Alam Semesta ini KIAMAT pun sudah Allah tentukan juga harinya, tanggalnya, jamnya, menitnya, detiknya. Semua sudah Allah tetapkan di Jaman Azali dulu. JADI BUAT APA KITA TIDAK IKHLAS?? Jalani saja.. Ikhlas saja.. Insya Allah ada kebaikan Allah disetiap kejadian yang kita lalui. Dan Ingat; PERCAYA KEPADA QODHO & QODR => RUKUN IMAN. Jika kita TIDAK IKHLAS = TIDAK PERCAYA QODHO & QODR = Artinya kita TIDAK BERIMAN => TIDAK PERCAYA KEPADA ALLAH.. Kebanyakan PERASAAN TIDAK IKHLAS ITU DATANG DARI BIBIT HATI YANG SOMBONG.. Hati-hati...
- Apakah masih tersimpan dendam kepada orang yang membuat kita menderita? Sudahkah kita memaafkan mereka dengan IKHLAS DAN TULUS?
- Apakah ucapan/perbuatan kita masih ada yang menyakitkan hati orang? Sudahkah kita meminta maaf kepada orang yang kita sakiti itu?
- Apakah kita sudah mengembalikan hak/harta orang lain yang sekiranya ada/pernah kita ambil? Kalaupun belum bisa mengembalikannya, apakah kita sudah meminta maaf dan penangguhan waktu dari orang itu? Dicicil atau minta dihapuskan?
- Apakah kita sudah betul-betul berusaha MENGEJAR ALLAH, mengejar ampunan-Nya, mengejar Ridho-Nya? Ketika adzan terdengar, apakah kita sudah berbalut wudhu bersiap untuk sholat?
- Apakah kita sudah menghadap orangtua kita dan menyatakan bahwa kita ingin berubah menjadi hamba Allah yang bertaubat, meminta maaf atas segala kesalahan kita, dan memohon doa mereka agar Allah Ridho kepada kita?
- Lainnya, coba kita gali sambil merenung disaat bermuhasabah sambil curhat kepada Allah, insya Allah akan Allah bukakan HIJAB ATAU PENUTUP semua hal yang menghalangi pikiran kita selama ini