Pendahuluan dari Kami
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
E-book ini adalah kesimpulan yang
penulis coba susun berdasarkan Tausiyah yang disampaikan oleh Ust. Yusuf Mansur
(YM) dalam beberapa video yang penulis dapatkan dari YouTube. Beberapa hal yang
Ust. YM sampaikan pernah penulis alami sendiri. Untuk itu penulis bisa
memastikan bahwa apa-apa yang Ust. YM sampaikan dalam video ini adalah benar
adanya. Dan e-book ini penulis susun agar tidak ada lagi Saudaraku yang
mengalami azab (hukuman) Allah tanpa
menyadarinya.
Setelah
menonton video tersebut, penulis merenung berintrospeksi diri hingga akhirnya penulis
menyadari bahwa apa-apa yang dituangkan dalam Al Qur’anul Kariim betul-betul
apa adanya (punish and reward yang sangat-sangat
jelas), jika kita berusaha mempelajari arti serta maknanya. Namun jika kita
tidak berusaha, akan sulit mengambil maksud dari ayat-ayat punish and reward tersebut.
Dan
bahwa Al Qur’anul Kariim itu penuh dengan kiasan-kiasan yang memang seharusnya
kita sebagai Muslim yang sudah ber-syahadat
(‘Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu
anna Muhammadarrasuulullah) yang merupakan perjanjian (ijab) kita dengan Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta dan Sang Pemilik
Kerajaan Langit dan Bumi. Maka selanjutnya kewajiban kita mematuhi dan
melaksanakan apa-apa yang tertuang dalam surat-surat perjanjian tersebut yang
semuanya tertuang dalam Al Qur’an yang sangat mulia.
Akan
Saudaraku temukan jika dalam Al Qur’an dicantumkan terjemahan katanya adalah; “Kebun,
Memantik Api”, itu maksudnya usaha dan pekerjaan kita. “Buah-buahan,
Kurma, Anggur” adalah hasil usaha atau hasil pekerjaan kita. Sedangkan
jika membaca “Neraka”, maksudnya adalah kesusahan, kesempitan, dan kesulitan
yang kita rasakan saat ini. “Surga” adalah kebahagiaan,
kesuksesan yang kita alami di dunia sekarang ini, yang kedua hal tersebut
sesungguhnya merupakan gambaran kehidupan di akherat nanti. Ada yang bilang;
“Dunia Adalah Akherat Kecil,” itu sangat benar adanya. Subhanallah.
Jika
saja kesulitan yang kita alami saat ini sudah menyiksa kita, apakah tidak
menyiksa lagi api neraka yang akan menghanguskan tubuh kita nanti? Jika saja
kebahagiaan yang kita alami saat ini sudah membuat kita nyaman, apakah tidak lebih
nyaman lagi kehidupan surga yang akan kita rasakan nanti?
Akhirnya
penulis berharap agar apa-apa yang penulis alami, tidak Saudara-saudaraku alami pula karena sesungguhnya azab (hukuman)
Allah Ta’ala itu sangat-sangat pedih.
Astaghfirullaahal’adzhiim
alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaih taubatan nasuuha.
Taubata ‘abdin zhoolimin laa yamliku linafsih dhorron wala naf’aa wala mautan
wala hayatan wala nusyuuro. Amiin ya Robbal’aalamiin.
Mari
kita ber-muhasabah, berintrospeksi
diri, - ajaklah anak-anak dan isteri / suami kita melakukan muhasabah juga - atas dosa-dosa
besar apa yang pernah dilakukan sejak kita akhil baligh hingga saat ini yang belum
kita mintakan Taubatnya (di awali dengan Shalat Taubat) kepada Allah SWT, karena bisa jadi dosa-dosa yang tahunan bahkan puluhan tahun lalu itulah yang menyebabkan beratnya
langkah-langkah kita meraih kesuksesan dunia dan akherat, sehingga pada
akhirnya akibat dosa tersebut harus ditanggung oleh anak dan isteri / suami (Keluarga)
kita. Na’udzubillaahi min dzalik.
Wallahu a’lam
bish-showwab.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Note : Semuanya kami rangkum dalam 2 Jilid e-book yang dapat Saudaraku download dengan mengklik Gambar E-Book disamping kanan.
Note : Semuanya kami rangkum dalam 2 Jilid e-book yang dapat Saudaraku download dengan mengklik Gambar E-Book disamping kanan.
No comments:
Post a Comment