Meninggalkan Shalat
Saat kita mati, amalan pertama yang di
tanya di alam kubur adalah shalat. Kalau tidak pernah shalat maka langsung
diserahkan kepada ular besar untuk menyiksa kita. Na’udzubillaahi min dzalik.
Buat apa kita mati, hutang lunas tapi
kewajiban kepada Allah masih menumpuk? Buat apa kita mati, punya usaha yang maju
tapi Allah belum mengampuni kita?
QS.
Az-Zumar [39] : 47 – 52
QS. Az Zumar [39] : 47 |
walaw
anna lilladziina zholamuu
maa fiil-ardhi
jamii'an wamitslahu ma'ahu laftadaw bihi min suu-il'adzaabi yawmalqiyaamati
wabadaa lahum minallaahi
maa lam yakuunuu yahtasibuun
[39:47] Dan
sekiranya orang-orang yang zalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan
(ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan
itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka azab dari
Allah yang belum pernah mereka perkirakan.
QS. Az Zumar [39] : 48 |
wabadaa lahum sayyi-aatu maa kasabuu wahaaqo bihim maa kaanuu bihi yastahzi-uun
[39:48] Dan
(jelaslah) bagi mereka akibat buruk dari apa yang telah mereka perbuat dan
mereka diliputi oleh pembalasan yang mereka dahulu selalu
memperolok-olokkannya.
QS. Az Zumar [39] : 49 |
fa-idzaa massal-insaana dhurrun da'aanaa tsumma idzaa khowwalnaahu ni'matan minnaa qoola innamaa uutiituhu 'alaa 'ilmin bal hiya fitnatun walaakinna
aktsarohum laa ya'lamuun
[39:49] Maka
apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan
kepadanya ni'mat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi ni'mat itu
hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi
kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.
QS. Az Zumar [39] : 50 |
qad qaalahaalladziina
min qablihim famaa aghnaa 'anhum maa kaanuu yaksibuun
[39:50] Sungguh orang-orang yang sebelum mereka (juga) telah
mengatakan itu pula, maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka
usahakan.
QS. Az Zumar [39] : 51 |
fa-ashoobahum
sayyi-aatu maa kasabuu
walladziina zholamuu
min haaulaa-i sayushiibuhum sayyi-aatu maa kasabuu wamaa hum bimu'jiziin
[39:51] Maka mereka
ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan
orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya
dan mereka tidak dapat melepaskan diri.
QS. Az Zumar [39] : 52 |
awalam ya'lamuu annallaaha yabsuthurrizqo limay-yasyaau wayaq-diru, inna fii dzaalika la-aayaatil-liqawmiy-yu’minuun
[39:52] Dan
tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi
siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.
Hikmah QS. Az-Zumar
[39] : 47 – 52
Bahwa Azab Allah di dunia saja sudah
sangat-sangat pedih, apalagi di akherat nanti? Orang-orang zalim sampai rela
melepaskan apa yang mereka miliki semasa hidupnya jika mereka tahu bahwa azab
neraka itu sangat-sangat pedih.
Mereka akan menyesal karena telah
mempermainkan ayat-ayat Allah. Jika mereka diberi bahaya oleh Allah, mereka
memanggil Allah, tetapi jika diberi nikmat oleh Allah, mereka berkata bahwa
merekalah yang mengusahakannya. Na’udzubillaahi
min dzalik.
Sekarang kenapa harta kita diambil oleh
Allah? Karena kita tidak dipercaya lagi sama Allah. Sekarang cobalah
introspeksi, bagaimana perilaku kita saat masih diberi pekerjaan, kekayaan oleh
Allah? Apa saat panggilan Allah terdengar kita sudah berbalut wudhu untuk
shalat berjamaah?
Contoh :
Adik kita minta diberi modal usaha.
Sebelum diberi modal dia merapat terus kepada kita.
“Kapan, Bang? Ayo dong,
Bang.” Lalu kita berilah dia modal.
Setelah diberi modal, adik kita begitu
sibuk mengurus usahanya. Sekali kita panggil untuk ngobrol soal usahanya, dia
tidak mau datang. Dua kali, tidak datang juga. Akhirnya kita pun marah. “Elu
pilih,abang lu apa dagangan lu?!” Nah, apa dia bisa duga kejadian satu tahun ke
depan? Berburu dunia mau, masa dipanggil sama yang punya dunia tidak mau?!
Setiap shalat telat 2 jam, maka di
kali 5 waktu jadi terlambat 10 jam per hari. 30 hari jadi 300 jam yang sama
dengan 12 hari, dikali 12 bulan = 144 hari = 4,8 bulan.
Masa dalam satu tahun, kita sengsara
4,8 bulan? Itulah yang menyebabkan seorang lulus kuliah tahun 2005 tapi baru
diterima bekerja tahun 2007. Kalau ada yang lulus langsung bekerja padahal dia
suka lalai shalat, mungkin karena orangtuanya yang ahli shalat, jadi doa
orangtua juga bisa meng-cover sang anak.
Shalat Rawatib yaitu shalat-shalat
sunnah yang mengiringi shalat wajib (qobliyah / sebelum
atau ba’diyah / sesudah), hukumnya
termasuk sunnah muakkadah atau sunnah
yang dianjurkan seperti halnya Shalat Dhuha, Shalat Tahajjud, Shalat Witir,
Shalat Tarawih.
“Sunnah
Muakkadah artinya jika dikerjakan
berpahala, jika ditinggalkan berpotensi BAHAYA.”
Shalat Dhuha adalah untuk membayar
hutang kita kepada Allah, karena kita hidup di dunia ini menggunakan fasilitas
Allah dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Jadi kita harus membayar dan
cukup dengan mengerjakan dua rakaat Shalat Dhuha.
“Intinya, karena kita berhutang kepada Allah, kita harus
membayarnya dengan Shalat Dhuha. Maka jika kita tidak mengerjakan Shalat Dhuha
atau tidak bayar-bayar hutang itu, suatu saat Allah akan menagih dengan
mengambil hasil pekerjaan atau usaha kita.”
Tidak ada yang bisa lepas dari Allah
dan cuma Dia yang dapat melapangkan atau menyempitkan rizqi.
Sisipan :
QS. Al Baqarah [2] : 245 |
man dzalladzii yuqridhullaaha qordhon hasanan fayudhoo'ifahu lahu adh'aafan katsiiroh, wallaahu yaqbidhu wayabsuthu wa-ilayhi turja'uun
[2:245] Siapakah yang mau memberi
pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan
Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat
ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
No comments:
Post a Comment